- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Raih Nilai IKPA 100, Kapolri Beri Penghargaan
- Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam
- Walikota Jakarta Timur Kunjungi Pisangan Timur: Serap Aspirasi Warga
- Saipul Jamil Bangga keponakannya di Putri Hijabfluencer: Terus Gali Potensi dan Jaga Marwah
- Dandim 1710/Mimika Tinjau Ketahanan Pangan Di Lahan Percontohan Petani Binaan
- Panglima TNI Bahas Kerjasama Militer Dengan Panglima Negara Sahabat
- Dandim 1710/Mimika Hadiri Pembukaan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
- Tingkatkan Sinergitas, Kodim 1710/Mimika Gelar Komsos Bersama Keluarga Besar TNI
- Satgas Yonif 641/Beruang Menyerbu Mall Jayapura
- Tim Patroli Perintis Presisi Samapta Polda Metro Jaya Gagalkan Aksi Tawuran di Jakpus
Sosialisasi Pencegahan Bullying di SMAN 1 Kawedanan, Dari Satreskrim Polres Magetan
Polres Magetan

Keterangan Gambar : Sosialisasi Pencegahan Bullying di SMAN 1 Kawedanan, Dari Satreskrim Polres Magetan
MATANEWS, Magetan - SMAN 1 Kawedanan, Magetan, menggelar kegiatan In House Training (IHT) Peningkatan Kapasitas Guru dalam Pencegahan dan Penanganan Bullying pada Jumat (8/3).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas Dinas Pendidikan, Dewan Guru SMAN 1 Kawedanan, serta narasumber Aipda Totok Sudiartanto (PS. Kanit 4/PPA Sat Reskrim) dan Indriana (Kabid PPA Kab. Magetan).
Kepala SMAN 1 Kawedanan, Aris Sudarmono, M.Pd, menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi anti-bullying ini adalah memberikan edukasi tentang masalah bullying, meningkatkan kesadaran, membentuk sikap anak-anak, dan mendorong tindakan preventif.
Baca Lainnya :
- Kapolda Metro Jaya Resmikan Ruang Pelayanan SPKT Polda Metro Jaya
- Panglima TNI: Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TNI Akan Digelar Sepanjang Tahun 2024
- Panglima TNI Pimpin Puncak Perayaan HUT Kostrad ke-63 di Ancol
- Bakamla RI bersama 1.500 Personel Manuver Lapangan di Ambon
- Serah Terima Jabatan Komandan Satuan Tugas FHQSU Unifil
Narasumber Aipda Totok Sudiartanto menjelaskan bahwa pihak yang berisiko menjadi korban bullying adalah yang berbeda dari kelompoknya, seperti memiliki kelebihan atau kekurangan fisik, atau kurang populer.
Ia juga menyebutkan tanda-tanda bahwa seseorang menjadi korban bullying, seperti perubahan perilaku dan kesehatan yang signifikan.
Dalam pencegahan, disarankan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan, melaporkan kepada pihak yang berwenang, dan belajar untuk terlibat dalam mengatasi bullying dengan aman.
Salah satu peserta, Wirda, mengungkapkan antusiasmenya atas kegiatan ini dan berharap dapat membantu mengurangi kasus bullying di sekolah.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menangani bullying di lingkungan sekolah, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. (Fsl)
