- Beras Nggak Sesuai Label! Polda Jabar Bekuk 6 Tersangka, Omzet Curang Tembus Rp10 Miliar!
- Ketua Muay Thai Jabar Buka Suara Soal Sarah Avilia! Bantah Diskriminasi, Tegas Soroti Etika Atlet!
- Naik Pangkat! Irjen Pol Karyoto Dipilih Kapolri jadi Kabaharkam Polri!
- Kapolri Tunjuk Irjen Asep! Keamanan Jakarta Kini di Tangan Sang Master Reserse!
- Geger! Wakapolri dan Kabareskrim Diganti, 61 Jenderal dan Perwira Polri Dimutasi Bulan Ini
- Kapolda Metro Jaya Kobarkan Semangat Pegawai Negeri: Siapkan Jurus Wirausaha
- Heboh Foto Ibu dan Bayi di Kantor Polisi! Terungkap: Penipuan Mobil Rp420 Juta
- Borneo FC Ekspansi ke Jakarta! Siap Jaring Bibit Emas Sepak Bola Sejak Dini
- Zaskia Nur Azizah Kembali Sabet Medali Emas di Bandung! Dapat Dukungan TNI!
- Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Dasco: Jangan Main-main, Bisa Pecah Belah Bangsa!
Sosialisasi Pencegahan Bullying di SMAN 1 Kawedanan, Dari Satreskrim Polres Magetan
Polres Magetan

Keterangan Gambar : Sosialisasi Pencegahan Bullying di SMAN 1 Kawedanan, Dari Satreskrim Polres Magetan
MATANEWS, Magetan - SMAN 1 Kawedanan, Magetan, menggelar kegiatan In House Training (IHT) Peningkatan Kapasitas Guru dalam Pencegahan dan Penanganan Bullying pada Jumat (8/3).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas Dinas Pendidikan, Dewan Guru SMAN 1 Kawedanan, serta narasumber Aipda Totok Sudiartanto (PS. Kanit 4/PPA Sat Reskrim) dan Indriana (Kabid PPA Kab. Magetan).
Kepala SMAN 1 Kawedanan, Aris Sudarmono, M.Pd, menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi anti-bullying ini adalah memberikan edukasi tentang masalah bullying, meningkatkan kesadaran, membentuk sikap anak-anak, dan mendorong tindakan preventif.
Baca Lainnya :
- Kapolda Metro Jaya Resmikan Ruang Pelayanan SPKT Polda Metro Jaya
- Panglima TNI: Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TNI Akan Digelar Sepanjang Tahun 2024
- Panglima TNI Pimpin Puncak Perayaan HUT Kostrad ke-63 di Ancol
- Bakamla RI bersama 1.500 Personel Manuver Lapangan di Ambon
- Serah Terima Jabatan Komandan Satuan Tugas FHQSU Unifil
Narasumber Aipda Totok Sudiartanto menjelaskan bahwa pihak yang berisiko menjadi korban bullying adalah yang berbeda dari kelompoknya, seperti memiliki kelebihan atau kekurangan fisik, atau kurang populer.
Ia juga menyebutkan tanda-tanda bahwa seseorang menjadi korban bullying, seperti perubahan perilaku dan kesehatan yang signifikan.
Dalam pencegahan, disarankan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan, melaporkan kepada pihak yang berwenang, dan belajar untuk terlibat dalam mengatasi bullying dengan aman.
Salah satu peserta, Wirda, mengungkapkan antusiasmenya atas kegiatan ini dan berharap dapat membantu mengurangi kasus bullying di sekolah.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menangani bullying di lingkungan sekolah, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. (Fsl)
