Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Dasco: Jangan Main-main, Bisa Pecah Belah Bangsa!
Sufmi Dasco Ahmad

By Redaksi 04 Agu 2025, 17:30:22 WIB Hukum
Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Dasco: Jangan Main-main, Bisa Pecah Belah Bangsa!

Keterangan Gambar : Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad


MATANEWS, Jakarta – Pemasangan bendera tengkorak ala bajak laut dari serial anime One Piece di sejumlah lokasi jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia bikin panas telinga para petinggi negeri. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad angkat suara, mengingatkan bahwa pengibaran simbol fiksi itu bisa berdampak buruk bagi persatuan bangsa.

Menurut Dasco, penggunaan bendera Jolly Roger—simbol tengkorak dan tulang bersilang khas bajak laut dalam serial Jepang tersebut—tidak jadi masalah bila sebatas bentuk kreativitas. Tapi, jika dijadikan simbol perlawanan terhadap pemerintah, itu bisa berbahaya!

“Bendera itu digunakan oleh sebagian pihak untuk kemudian melakukan hal-hal yang menurut kami itu bisa memecah belah bangsa,” tegas Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).

Fenomena ini jadi ramai setelah di sejumlah daerah mulai muncul pengibaran bendera One Piece di jalan-jalan, tiang rumah, bahkan disandingkan dengan bendera Merah Putih. Banyak pihak menilai hal ini sebagai bentuk sindiran terhadap kondisi bangsa dan kritik terhadap pemerintah.

SINDIR PEMERINTAH, LUPAKAN PAHLAWAN?

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan juga sempat angkat bicara. Ia menyebut ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menurunkan marwah bendera Merah Putih dan mencoba menggantinya dengan simbol fiksi yang tidak mencerminkan nilai perjuangan.

“Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa,” ujar Budi Gunawan, Jumat (1/8/2025).

Ia juga menegaskan pentingnya menghormati jasa para pahlawan yang rela berkorban demi tegaknya Sang Merah Putih, bukan malah mengolok-oloknya dengan simbol bajak laut.



DASCO: “KREATIF SIH BOLEH, TAPI JANGAN NGACO!”

Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, dirinya memahami kecintaan masyarakat terhadap anime One Piece. Tapi, menurutnya, jangan sampai kecintaan terhadap karakter fiksi malah digunakan sebagai alat protes yang melukai semangat nasionalisme.

“Kalau untuk koleksi atau ekspresi pribadi, enggak masalah. Tapi kalau dipasang-pasang untuk simbol perlawanan, ini harus hati-hati,” tandas Dasco.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih bijak dalam menyalurkan aspirasi dan kritik sosial. Jangan sampai, niat menyampaikan kekecewaan justru jadi bumerang dan menyulut perpecahan bangsa.

MIRIP PROTES GLOBAL?

Penggunaan simbol fiksi sebagai bentuk perlawanan sosial memang bukan hal baru di dunia. Di berbagai negara, simbol fiksi seperti topeng Guy Fawkes dari film V for Vendetta kerap dijadikan ikon protes. Namun, Dasco menegaskan bahwa konteks Indonesia berbeda. 

“Kita punya sejarah panjang, punya pahlawan yang memperjuangkan Merah Putih, bukan Jolly Roger,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi tindakan hukum terhadap pengibar bendera One Piece. Namun pihak kepolisian dan aparat kewilayahan diminta untuk mengedukasi masyarakat agar tidak salah kaprah dalam mengekspresikan pendapat.

Matanews pun mengingatkan: jangan sampai bajak laut jadi panutan, sementara pejuang dilupakan! (Wly)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment