- Beras Nggak Sesuai Label! Polda Jabar Bekuk 6 Tersangka, Omzet Curang Tembus Rp10 Miliar!
- Ketua Muay Thai Jabar Buka Suara Soal Sarah Avilia! Bantah Diskriminasi, Tegas Soroti Etika Atlet!
- Naik Pangkat! Irjen Pol Karyoto Dipilih Kapolri jadi Kabaharkam Polri!
- Kapolri Tunjuk Irjen Asep! Keamanan Jakarta Kini di Tangan Sang Master Reserse!
- Geger! Wakapolri dan Kabareskrim Diganti, 61 Jenderal dan Perwira Polri Dimutasi Bulan Ini
- Kapolda Metro Jaya Kobarkan Semangat Pegawai Negeri: Siapkan Jurus Wirausaha
- Heboh Foto Ibu dan Bayi di Kantor Polisi! Terungkap: Penipuan Mobil Rp420 Juta
- Borneo FC Ekspansi ke Jakarta! Siap Jaring Bibit Emas Sepak Bola Sejak Dini
- Zaskia Nur Azizah Kembali Sabet Medali Emas di Bandung! Dapat Dukungan TNI!
- Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI, Dasco: Jangan Main-main, Bisa Pecah Belah Bangsa!
Kapolri: Direktorat PPA dan TPPO Harus Jadi Penegak Hukum Sekaligus Motivator Kesetaraan Gender
Direktorat PPA dan TPPO

Keterangan Gambar : Direktorat PPA-PPO diharapkan dapat memberikan afirmasi terhadap kepemimpinan perempuan Indonesia sekaligus menjadi motivasi bahwa perempuan memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya membangun bangsa,” ujar Jenderal Sigit dalam acara Gender Mainstreaming Insight: Equality in Action, Insight in Policy di Gedung Tribrata, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
MATANEWS, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menegaskan pentingnya peran Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam mendukung kesetaraan gender di Indonesia. Ia meminta agar Direktorat PPA-PPO tidak hanya berfokus pada penegakan hukum terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi juga mampu menjadi motivator untuk kesetaraan gender.
“Direktorat PPA-PPO diharapkan dapat memberikan afirmasi terhadap kepemimpinan perempuan Indonesia sekaligus menjadi motivasi bahwa perempuan memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya membangun bangsa,” ujar Jenderal Sigit dalam acara Gender Mainstreaming Insight: Equality in Action, Insight in Policy di Gedung Tribrata, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Kapolri juga menggarisbawahi bahwa Direktorat PPA-PPO yang dipimpin Brigjen Pol. Desy Andriani harus menjadi garda terdepan dalam mempromosikan kesetaraan gender serta melindungi harkat dan martabat perempuan, anak, dan kelompok rentan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia mendorong peningkatan kerja sama antar instansi.
Baca Lainnya :
- Kapolri Harap Direktorat PPA dan PPO Tekan Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
- FSPMI Garansi Aksi 31 Oktober soal Putusan UU Ciptaker Tetap Ikuti Aturan
- Evi Silviadi Terpilih Aklamasi untuk Ketiga Kalinya sebagai Ketua Muaythai Indonesia Jawa Barat
- Kapolri Pimpin Rapat Lintas Sektoral, Siap Mengamankan dan Pelayanan maksimal kepada Masyarakat
- Kapolri: Personel Gabungan Polri-TNI Amankan 61 Ribu Lokasi Ibadah dan Rekreasi Saat Natal dan Tahun
"Tingkatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait agar layanan semakin optimal dan komprehensif, baik dalam penerimaan laporan, penegakan hukum, perlindungan, maupun pemulihan hak perempuan, anak, serta kelompok rentan lainnya yang berhadapan dengan hukum," jelas Kapolri.
Dalam acara tersebut, Jenderal Sigit juga memberikan perhatian khusus kepada polisi wanita (polwan), khususnya yang bertugas di Direktorat PPA-PPO. Ia mendorong para polwan untuk mengembangkan kemampuan dan berkarier setinggi-tingginya.
“Tunjukkan bahwa Polwan tidak kalah dengan Polki (Polisi Laki-Laki). Saya yakin kemampuan mereka tidak kalah. Tinggal diberikan kesempatan dan disiapkan kader-kadernya. Ke depan, apa yang diharapkan polwan dapat terwujud,” katanya.
Kapolri juga menekankan pentingnya standar internasional dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia menginginkan polwan yang bertugas di Direktorat PPA-PPO menjadi teladan dalam menangani kasus-kasus sensitif dengan pendekatan yang profesional dan berempati tinggi.
Dengan langkah ini, Kapolri berharap Direktorat PPA-PPO dapat memainkan peran strategis, baik dalam penegakan hukum maupun pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.(Slh)
