- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Raih Nilai IKPA 100, Kapolri Beri Penghargaan
- Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam
- Walikota Jakarta Timur Kunjungi Pisangan Timur: Serap Aspirasi Warga
- Saipul Jamil Bangga keponakannya di Putri Hijabfluencer: Terus Gali Potensi dan Jaga Marwah
- Dandim 1710/Mimika Tinjau Ketahanan Pangan Di Lahan Percontohan Petani Binaan
- Panglima TNI Bahas Kerjasama Militer Dengan Panglima Negara Sahabat
- Dandim 1710/Mimika Hadiri Pembukaan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
- Tingkatkan Sinergitas, Kodim 1710/Mimika Gelar Komsos Bersama Keluarga Besar TNI
- Satgas Yonif 641/Beruang Menyerbu Mall Jayapura
- Tim Patroli Perintis Presisi Samapta Polda Metro Jaya Gagalkan Aksi Tawuran di Jakpus
Prabowo Bertemu Ketua Umum Partai NASDEM, Surya Paloh: Tindakan Merangkul atau Oportunistik?
Politik

Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Jakarta - Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NASDEM, Surya Paloh, di DPP Partai NASDEM di Jakarta. Pertemuan ini menimbulkan perhatian publik karena mencerminkan janji Prabowo untuk merangkul semua elemen jika terpilih.
Acara tersebut juga menjadi sorotan para pengamat politik, termasuk Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, yang dijumpai di acara buka puasa bersama di Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Iskandarsyah memberikan pendapatnya bahwa sikap Prabowo dalam menjaga silaturahim merupakan sikap yang terpuji. Menurutnya, Prabowo adalah seorang negarawan yang ingin mengajak semua elemen bangsa untuk bekerja sama di masa depan.
Baca Lainnya :
- Polisi dan Hoegeng Award: Mengabdi di Luar Tugas Penegakan Hukum
- Vasaka Hotel Jakarta Berbagi Kebaikan dalam Ramadhan
- Polres Malang Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Kudus dan Demak
- Irjen Dedi Prasetyo Sampaikan Rasa Prihatin Polri Terhadap Korban Banjir Demak
- Safari Ramadhan Polresta Bandara Soetta Kunjungi Masjid Al Ayyubi Terminal 3
Iskandarsyah juga menyoroti sikap Partai NASDEM dalam menghadapi situasi politik. Dia menyatakan bahwa jika Partai NASDEM tidak mampu bertahan sebagai oposisi atau takut menjadi oposisi, hal itu menunjukkan sikap oportunistik yang tidak pantas ditiru.
Iskandarsyah menegaskan bahwa penting untuk menghargai komitmen koalisi dan sikap politik yang konsisten, seperti yang ditunjukkan oleh PDIP yang tetap berpegang pada prinsipnya meskipun tidak berada di posisi kekuasaan.
Iskandarsyah juga menekankan pentingnya keberadaan oposisi dalam sistem demokrasi untuk mengoreksi kebijakan pemerintah. Dia menyoroti bahwa sikap oportunistik dari Partai NASDEM, jika terjadi, akan menunjukkan kurangnya integritas dan mental kepemimpinan partai tersebut.
Iskandarsyah menutup wawancaranya dengan menyatakan bahwa menjadi bagian dari oposisi, meskipun mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden sebelumnya, lebih terhormat daripada berpindah menjadi bagian dari koalisi lawan. (Wly)
