Rombongan Bupati Jayawijaya Salurkan Bantuan Alat Kerja dan Pangan ke Distrik Yalengga dan Bolakme
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H

MATANEWS, Jayawijaya - Bupati Kabupaten Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H., bersama sejumlah pejabat daerah menyalurkan bantuan alat kerja pertanian dan kebutuhan pokok kepada warga di Distrik Yalengga dan Distrik Bolakme, Papua Pegunungan, pada Minggu (29/6/2024).
‎
‎Bantuan ini merupakan upaya pemerintah daerah meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di wilayah terpencil. 
‎
‎Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Murip turut diikuti oleh J. Hendri Tetelepta (Kepala Dinas Pertanian), *Handry Kindangen, S.E., M.M. (Kepala Dinas Pekerjaan Umum), perwakilan Komisi III DPRD Kabupaten Jayawijaya, serta Elisabet 'Mifa' Kogoya (Ketua Tim Doa Mama-Mama Maria). Hadir pula para kepala distrik setempat dalam penyerahan bantuan tersebut. 
‎
‎Bantuan untuk Dongkrak Ekonomi Warga
‎Masyarakat menerima alat pertanian seperti sekop dan linggis, serta bantuan pangan berupa beras dan mi instan. Menurut Bupati Murip, program ini tidak hanya bersifat charity, tetapi bagian dari pendekatan holistik untuk memberdayakan masyarakat. 
‎
‎"Kami hadir tidak sekadar menyerahkan bantuan, tetapi juga mendengar langsung keluhan warga.
‎*Pembangunan harus merata, termasuk di distrik-distrik terluar,"tegas Murip di sela penyerahan bantuan. 
‎
‎Kegiatan ini mendapat sambutan hangat warga. Elisabet Kogoya memimpin doa bersama sebagai bentuk syukur dan harapan agar program pemerintah berjalan lancar.
‎
‎Sementara itu, perwakilan Komisi III DPRD Jayawijaya menyatakan akan mengawal implementasi program strategis daerah, khususnya di sektor pertanian dan infrastruktur. 
‎
‎Pemerintah berharap bantuan ini memicu semangat gotong royong masyarakat dalam mengelola potensi lokal. "Kami ingin warga tidak hanya menerima, tetapi juga terlibat aktif membangun daerah," tambah Murip. 
‎
‎Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Jayawijaya mempercepat pembangunan di wilayah pegunungan, yang kerap terkendala akses transportasi dan keterbatasan pasokan barang.(Wly)