- Negara Rugi 893,16 Miliar Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Harry M.A Caksono cs Ditahan KPK
- Kapolri Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Kapolda Jabar dan Kapusjarah Polri
- Bareskrim Polri Gagalkan Bisnis Ilegal Gas Subsidi Bernilai Miliaran di Jawa Tengah & Jawa Barat
- Raja LAK Galuh Pakuan: Subang Harus Siap Menyambut Perubahan Besar Teknologi Dunia
- Sebut Lembaga Adat Seperti Preman dan Ormas, Fathir: Bupati Subang Dinilai Anak Mami
- Delapan Dari 17 Taruna Akpol Raih Piala di Kejuaraan Menembak Danjen Kopassus
- Brimob Polda Jateng Raih Juara 1 di Kejuaraan Menembak Danjen Kopassus Cup 2025
- Patroli Skala Besar Cipta Kondisi ,Cegah Gangguan Kamtibmas
- Polda Metro Jaya Gelar Binluh Cegah Tawuran Pelajar: Harus Kontinyu dan Menyentuh Hati
- Puluhan Investor Kelas Kakap dari China Kunjungi Subang, Dorong Kerja Sama Energi Terbarukan
Polri Kirim Tim Trauma Healing untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Team Trauma Healing
.jpg)
Keterangan Gambar : Istimewa
MATANEWS, Flores Timur – Polri mengirimkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) untuk membantu pemulihan psikologis warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Tim ini mulai bekerja di lima posko pengungsian, yaitu Posko Ile Gerong, Posko Bokang, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga, sejak Sabtu (16/11/2024).
Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono, menyatakan bahwa pendekatan trauma healing dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Flores Timur.
"Trauma healing tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis dan budaya lokal. Dengan memahami budaya warga setempat, kami berharap proses pemulihan ini lebih relevan dan diterima,"ujar Brigjen Kristiyono pada Senin (18/11).
Baca Lainnya :
- Kapolri Kunjungi NTT untuk Tinjau dan Bantu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Istana Pastikan Tak Halangi Penegakan Hukum Terkait Judi Online, Termasuk Jika Libatkan Budi Arie
- Anggota Polres Metro Tangerang Kota Ditembak Saat Sergap Pelaku Curanmor di Cengkareng
- Deolipa Yumara Laporkan Dugaan Intimidasi Bodyguard Atta Halilintar ke Wartawan
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Klarifikasi Kabar Penangguhan Gelar Doktor dari Universitas Indonesia
Tim mencatat bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan secara psikologis akibat bencana ini. Oleh karena itu, kegiatan interaktif seperti permainan edukasi, permainan energizer, menari, dan bernyanyi diadakan untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis.
"Tim Psikologi SSDM Polri memberikan kegiatan energizer kepada sekitar 150 anak di setiap posko yang dikunjungi. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memulihkan kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial," tambah Kristiyono.
Selain anak-anak, perhatian juga diberikan kepada orang dewasa di posko pengungsian. Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, Psikolog Madya Biro Psikologi SSDM Polri, menyebut sesi relaksasi dengan Teknik Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding diterapkan untuk membantu mengatasi kecemasan mereka.
"Pendekatan ini efektif dalam meredakan tekanan emosional pada kategori dewasa, baik secara individu maupun kelompok," jelas Kombes Yenny.
Selain itu, layanan psikososial dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan para pengungsi dan memberikan dukungan logistik yang dibantu oleh Polwan Polres Flores Timur.
Pada Minggu (17/11), tim bergeser ke Desa Klatanlo Lewotobi, yang berada di kaki Gunung Lewotobi, untuk memberikan layanan pendampingan psikologis. Tim juga mengunjungi Posko Apo Tobi untuk melakukan kunjungan fasilitas dan interaksi langsung dengan warga.
Kombes Yenny menegaskan bahwa layanan psikologi ini diharapkan mampu mencegah trauma berkepanjangan bagi para pengungsi, baik anak-anak maupun orang dewasa.
"Kami berharap layanan ini dapat meningkatkan keceriaan anak-anak dan mengurangi kecemasan orang dewasa di pengungsian," ungkapnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberikan dukungan holistik bagi warga terdampak bencana, tidak hanya melalui bantuan logistik tetapi juga pemulihan psikologis untuk mempercepat pemulihan pasca-bencana.(Wly)
