- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Raih Nilai IKPA 100, Kapolri Beri Penghargaan
- Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam
- Walikota Jakarta Timur Kunjungi Pisangan Timur: Serap Aspirasi Warga
- Saipul Jamil Bangga keponakannya di Putri Hijabfluencer: Terus Gali Potensi dan Jaga Marwah
- Dandim 1710/Mimika Tinjau Ketahanan Pangan Di Lahan Percontohan Petani Binaan
- Panglima TNI Bahas Kerjasama Militer Dengan Panglima Negara Sahabat
- Dandim 1710/Mimika Hadiri Pembukaan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
- Tingkatkan Sinergitas, Kodim 1710/Mimika Gelar Komsos Bersama Keluarga Besar TNI
- Satgas Yonif 641/Beruang Menyerbu Mall Jayapura
- Tim Patroli Perintis Presisi Samapta Polda Metro Jaya Gagalkan Aksi Tawuran di Jakpus
ETOS Ungkap 9 Besar Partai yang Lolos Parliamentary Threshold
ETOS

MATANEWS, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, merilis hasil survey terkait Pemilu Legislatif 2024 pada Selasa, 2 Januari 2024, di Jakarta Pusat. Survey dilakukan secara random dengan 1200 responden dan margin of error 2,67%, tingkat kepercayaan 97%, pada 21 Desember – 31 Desember 2023.
Partai yang mendominasi masih berasal dari partai-partai tua dan partai pendukung Calon Presiden 2024. PDIP memimpin dengan 16,7%, diikuti Partai Golkar (15,8%), PKS (13,4%), Partai Gerindra (12,1%), Partai Nasdem (10,6%), Partai Demokrat (9,8%), PKB (7,7%), PAN (6,3%), dan PPP (5,4%).
Hasil survey ini mencerminkan korelasi dengan pencalonan presiden, seperti PDIP dengan Ganjar, Nasdem dengan Anies, dan Partai Gerindra dengan Prabowo. Meskipun ada kemungkinan pergeseran, Iskandarsyah menekankan tipisnya peluang.
Baca Lainnya :
- Polda Metro Jaya Tingkatkan Pemerataan Kualitas Pendidikan
- Harga Pakan Ternak Melambung Tinggi ! Peternak Menjerit, Butuh Subsidi
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah
- Gaung Suara RI dalam Konf. Islam Internasional
- Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan
ETOS melakukan survei yang hampir sejajar dengan Litbang Kompas. PPP, meskipun berada di posisi terakhir, diprediksi tetap lolos Parliamentary Threshold karena faktor sejarah dan keberlanjutan partai tua. Iskandarsyah menutup wawancara dengan menegaskan dasar pendorong PPP untuk mempertahankan posisinya. (Wly)
