- Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Raih Nilai IKPA 100, Kapolri Beri Penghargaan
- Panglima TNI Sepakati Kerjasama Militer Dengan Panglima Brunei Darussalam
- Walikota Jakarta Timur Kunjungi Pisangan Timur: Serap Aspirasi Warga
- Saipul Jamil Bangga keponakannya di Putri Hijabfluencer: Terus Gali Potensi dan Jaga Marwah
- Dandim 1710/Mimika Tinjau Ketahanan Pangan Di Lahan Percontohan Petani Binaan
- Panglima TNI Bahas Kerjasama Militer Dengan Panglima Negara Sahabat
- Dandim 1710/Mimika Hadiri Pembukaan Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025
- Tingkatkan Sinergitas, Kodim 1710/Mimika Gelar Komsos Bersama Keluarga Besar TNI
- Satgas Yonif 641/Beruang Menyerbu Mall Jayapura
- Tim Patroli Perintis Presisi Samapta Polda Metro Jaya Gagalkan Aksi Tawuran di Jakpus
ETOS Indonesia Institute: Hukum Harus Tegak, Jangan Dijadikan Simbol untuk Rekayasa
ETOS Indonesia Institute

Keterangan Gambar : Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menegaskan bahwa kasus penembakan tiga anggota Polri di Lampung harus diusut hingga tuntas tanpa toleransi, siapapun pelakunya.
MATANEWS, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menegaskan bahwa kasus penembakan tiga anggota Polri di Lampung harus diusut hingga tuntas tanpa toleransi, siapapun pelakunya. Hal ini disampaikan saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
"Tidak ada alasan bagi pelaku kejahatan. Jika yang bersalah adalah anggota Polri, pasti ramai di media sosial. Maka, kasus ini juga harus mendapat atensi dari pimpinan-pimpinan terkait," ujar Iskandarsyah.
Menurutnya, peristiwa tragis di Lampung seharusnya tidak terjadi, dan tindakan tersebut mencerminkan adanya arogansi dalam diri pelaku.
Baca Lainnya :
- Surat KPLB 3 Polisi Gugur saat Bubarkan Sabung Ayam di Lampung Diantar Jenderal
- Kapolri Resmikan Balai Latihan Polisi Peduli Pengangguran
- Kapolri Tetapkan Status Gugur dan Berikan KPLB Anumerta Terhadap 3 Personel Terbaiknya
- Polres Jakbar Bongkar Produksi Minyakkita Tanpa Izin Produksi
- Tahanan Kejari Belawan Tewas Diduga Lantaran Dipersulit Berobat ke Rumah Sakit
"Pastinya ada gangguan jiwa si pelaku, tapi apapun alasannya, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.
Iskandarsyah juga menegaskan bahwa jika terbukti pelakunya adalah oknum anggota TNI, maka harus diproses sesuai mekanisme hukum militer. Bahkan, ia menilai Panglima TNI dan pimpinan matra terkait harus bertanggung jawab.
"Kalau dari TNI AD, Kasad bertanggung jawab. Kalau dari TNI AL, Kasal yang bertanggung jawab. Begitu juga kalau dari TNI AU, maka Kasau yang bertanggung jawab. Apa bentuk tanggung jawabnya? Ya mundur! Karena mundur lebih terhormat jika gagal mengayomi anggota-anggotanya," tegasnya.
Selain meminta pengusutan tuntas, Iskandarsyah juga berpesan agar institusi Polri tetap mawas diri, menjaga sikap dan ucapan, agar tidak menimbulkan ketidaksukaan publik yang bisa mengurangi kepercayaan terhadap institusi kepolisian.
"Baik TNI maupun Polri adalah milik rakyat. Setelah purna tugas, mereka juga akan kembali menjadi rakyat seperti kita semua," ujarnya.
Di akhir wawancaranya, Iskandarsyah menyampaikan bela sungkawa mendalam atas gugurnya tiga anggota Polri di Lampung. Ia berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini.
"Saya berharap kasus ini diselesaikan secara objektif, tanpa pengaruh kepentingan lain. Tegakkan hukum sebaik-baiknya. Negara yang kuat adalah negara dengan hukum yang benar, bukan hukum yang dijadikan simbol untuk merekayasa perkara," pungkasnya. (Wly)
